Deskripsi Event

Manado - Salah satu wujud nyata kehadiran Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di masyarakat diwujudkan dalam kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC). MIC kali ini berlangsung pada tanggal 24 Mei 2023 di Mall Manado Town Square. 

Kegiatan yang merupakan salah satu program unggulan DJKI tahun 2022 ini kembali diselenggarakan oleh Kanwil Kemenkumham Sulut. Pada kesempatan tersebut, masyarakat yang hadir dapat menikmati berbagai layanan konsultasi Kekayaan Intelektual (KI), pengajuan pendaftaran KI, serta layanan pengaduan KI. Kegiatan ini merupakan upaya bersama Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kekayaan intelektual di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara.

Menurut Dirjen Kekayaan Intelektual Min Usihen, upaya ini merupakan bentuk kerjasama dan sinergi para pemangku kepentingan untuk melindungi dan memanfaatkan Kl di tanah air. Kegiatan seperti ini harus terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pada tahun 2021, kontribusi KI di Indonesia pada sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 1.300 triliun rupiah dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17 juta orang yang menempatkan Indonesia pada posisi tiga besar di dunia. dunia dalam hal persentase terhadap PDB. Hal ini patut kita banggakan dan harus terus kita tingkatkan dalam hal perlindungan kekayaan intelektual,” ujar Min.

Saat ini masih banyak pelaku usaha di bidang Ekraf yang belum memiliki perlindungan KI. Padahal perlindungan ini bisa menjadi model ekonomi yang mengandalkan sumber daya manusia (SDM) yang sangat perlu dilindungi agar aset kreatif bisa berkembang pesat dan memiliki payung hukum yang tetap. Diharapkan setidaknya 20 persen dari 65,46 juta UMKM di Indonesia dapat dilindungi oleh aset kekayaan intelektualnya.

“Menurut data BPS triwulan 1 (satu) tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Sulut saat ini sebesar 5,26% dengan sektor perdagangan menjadi salah satu lapangan usaha yang paling tepat untuk pengembangan usaha kreatif dan lapangan usaha transportasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan ekonomi kreatif dari sisi pariwisata,” ujar Min.

Tingginya potensi sektor kerajinan yang berasal dari UMKM baik personal maupun komunal dapat mendorong masyarakat untuk bangga terhadap produk buatan Indonesia sekaligus dapat mensukseskan program BBI-Bangga Buatan Indonesia yang digaungkan untuk kecintaan terhadap produk Indonesia.

Besarnya HKI dan Potensi Wisata di Sulut juga tercermin dari banyaknya surat pendaftaran Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) yang telah terdaftar di DJKI serta beberapa permohonan Indikasi Geografis (IG) yang diajukan dan sedang dalam proses proses. Hal ini dapat menjadi pemicu bagi pihak pariwisata dalam melakukan branding dan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk KIK termasuk produk IG. 

“Oleh karena itu, saya mengajak para pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya untuk segera mendaftar. Kepada para penggiat ekonomi kreatif yang belum mendaftarkan hak ciptanya untuk segera mendaftarkan hak ciptanya," pungkas Min.

Min sangat mengharapkan peran dan dukungan Pemprov Sulut untuk dapat terus hadir di tengah masyarakat sebagai pendorong bagi pelaku usaha untuk dapat melindungi kekayaan intelektual.